Rabu, 05 Oktober 2011

Trust no one...but AREMA

TRUST NO ONE..THE TRUTH IS OUT THERE ....!!


Itulah sepenggal kalimat atau quote dari serial populer dekade 90an The X-Files yg kiranya bisa jadi pegangan warga MAKORU ( Malang kota ruko) terutama bagi AREMANIA untuk menyikapi isu & fakta berkaitan dg AREMA yg terjadi belakangan ini.

Hari ini 6 Oktober 2011, Andi Darussalam Tabussala (ADT) mengeluarkan statement klarifikasi terhadap konflik panjang dualisme AREMA. Pertanyaan yang langsung mengemuka di benak saya, mengapa baru sekarang setelah semua sudah diputuskan, mengapa tidak duluuuu sekali, ketika masih di awal-awal konflik saat konflik belum menjadi air yang mendidih yang bisa melukai seluruh AREMANIA.

Sekarang ini semua pihak berteriak-teriak, saling berperang statement di media-media, yang sayangnya pernyataan mereka tersebut bukannya menjernihkan dan semakin membingungkan karena semua pernyataan tersebut dikeluarkan berdasar keberpihakan terhadap kelompok tertentu yang semuanya membawa kepentingan pribadi & kepentingan politis, bukan berdasar azas netralitas berhati AREMA. Lantas siapa yang menjadi korbannya ?? AREMA, AREMANIA dan para calon pemain AREMA tentunya, yg dg tulus mendukung karena cinta sepakbola & berjuang tulus membela AREMA. Apakah ini yang dinamakan tindakan mereka berdasar rasa cinta terhadap AREMA. Wallahualam....

Sekiranya demo yg dilakukan sebagian nawak2 dihadapan komite peninjau AFC yg datang ke Gajayana 05 Okt 2011 kemarin diterima AFC, sehingga bisa berbuah keputusan yg berubah 180 derajat dg melegalkan AREMA nya Rendra, apakah tu bisa memperbaiki keadaan ? apakah bisa menjamin AREMA berprestasi di kompetisi tahun depan? apakah ini yang dinamakan kemenangan ? Malah yang bisa saya bayangkan, akan semakin kacaunya kondisi AREMA, segala sesuatu persiapan harus dimulai dari nol lagi, fakta di lapangan bahwa pemain dari AREMA kubu Rendra sudah berpencar, sementara waktu yang tersedia tidak lebih dari 10 hari. Apalagi sempat beredar isu penggunaan tindak premanisme untuk menekan pihak yg berseberangan.
Kasihan AREMA & AREMANIA...

Buat saya pribadi...Keikutsertaan AREMA di liga Indonesia mendatang itu saja sudah merupakan berkah, saya tidak mengharapkan yang lebih dari itu. Mengapa??...Saya teringat sikap dari nawak AREMANIA terhadap LPI, prediksi awal saya pun dengan berhasil berkuasanya rezim LPI di grup lawak PSSI adalah, AREMA digantung nasibnya dan tidak diizinkan ikut kompetisi.

Nawak2 masih ingat, betapa resistennya AREMANIA terutama yang berdomisili di MALANG terhadap LPI dan hal yang berhubungan dengan LPI. Sewaktu perwakilan LPI datang ke MALANG untuk sosialisasi, AREMANIA menyambutnya dengan telur busuk dan tomat. Dengan berkuasanya pihak yang aremania benci di federasi sepakbola kita, bukankah hal yang mudah, kalau mereka (rezim Panigoro) menghapus huruf AREMA dan AREMANIA dari sejarah sepakbola indonesia (karena menurut fifa, apapun yang berkenaan dengan sepakbola di indonesia ya harus berbendera PSSI bukan bendera pemerintah). Sekarang saja sudah terlihat, pihak2 yang dulunya mendukung LPI, pasti sekarang memetik buah yang manis sekarang ini dan sebaliknya yang menentang, pasti akan dihabisi. Riedl yang bisa mengembalikan fanatisme sepakbola timnas tetapi dianggap antek bakrie, langsung di kick out. Persebaya yang jelas-jelas degradasi ke divisi 2,bim salabim baik ke liga level1, begitu juga dengan psms yang dekat dengan bang sihar, masih banyak dan akan banyak lagi sulapan-sulapan canggih ala lpi beserta crewnya yang akan bisa kita tonton sepanjang masa kepengurusan klan baru lpi ini. Tetapi,suka tidak suka, inilah penguasa sepakbola negeri kita, inilah rezim baru yang harus kita patuhi.

Itulah alasan panjang lebar saya, kenapa hanya dengan diberi kesempatannya AREMA untuk ikut berpartisipasi di liga indonesia saja, itu merupakan berkah yang harus di syukuri AREMANIA. Toh bagaimanapun, AREMA masih hidup, AREMA masih selamat dan AREMA masih diberi kesempatan untuk menyapa AREMANIA dari lapangan hijau.

Kesimpulan saya pribadi, mari kita satukan kembali teriakan AREMA kita. Yaaa, hanya lima huruf A, R, E, M dan A. Tanpa embel-embel pro M. Noer, pro Rendra, pro Lucky dan pro-pro yang lain apalagi pro PSSI. Buktikan kita tidak bisa dipecah-belah, buktikan semua itu dengan prestasi, dan buktikan bahwa di hati kita hanya ada lima huruf saja......salam satu jiwa....AREMA.......




Tulisan ini ditulis tepat 2 bulan kurang 6 hari, saya kehilangan kontak dengan adik sekaligus sahabat yang sangat berarti buat saya, dikarenakan kesalahan yang telah saya lakukan,so..ditulisan ini pula saya titipkan berjuta ma'af buat dia........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar